Originally posted by berwin
Schrodinger cat adalah sebuah Uji Teoritis mengenai fisika quantum. Masalah yang ingin di jawab adalah Sifat dualistik gelombang-partikel dari materi.
Uji cobanya adalah dengan mengasumsikan sebuah kucing yang dimasukan dalam sebuah kota tertutup dimana dialam kota itu ada sebuah tabung racun sianida dan juga sebuah materi radioaktif.
Ketika Radioaktif ini meluruh (decay) maka akan ada sebuah atom terlepas, dan didalam kotak itu juga ada sebuah detektor partikel yang akan menangkap atom yang terlepas itu, jika ada atom yang terlepas maka detektor itu akan men trigger untuk menumpahkan isi botol sianida itu dan meyebabkan sikucing mati.
Ok...masalahnya adalah bagaimana kita observer diluar kotak itu mengetahui apakah kucing yang ada dialam kotak itu mati atau tidak tanpa melihat/membuka kotak itu ?
Ok...sekarang partikel Alpha yang dilepaskan adalam prosed decaying atom adalah sebuah fungsi gelombang-partikel. Dengan kata lain, "Takdir" si kucing "entangled" dengan partikel alpha tersebut.
Partikel Alpa tersebut berdalam dalam sebuah state yang dikenal dengan "Superposisi".
Cara termudah untuk menjelaskan super posisi adalah Partikel itu berada dimana saja sampai "dilakukan pengukuran atasnya" (Measured and pointed).
Untuk menjelaskan masalah super posisi ini, kita harus melakukan suatu uji coba lab yg lain lagi yang sedikit tidak intuitif.
"Double Slit experiment" dan Interferometer experiment.
Untuk menjelaskan kedua percobaan ini kayanya bakal panjang sekali. Jadi coba dibaca2x aja sendiri kalau memang tertarik.
Ok, kita balik ke Schrodinger cat.
Karena sekarang kita tahu bahwa Partikel alpha itu berada dalam state superposisi maka secara matematis kita akan bilang bahwa Partikel alpha itu telah ada dan juga belom ada saat ini.
Karena "Takdir" kucing itu terkait dengan keberadaan partikel ini maka dapat dikatakan secara quantum bahwa state kucing itu adalah Mati dan hidup.
Disini paradoxnya, bagaimana mungkin kucing itu berada dalam keadaan mati dan hidup.
Bayangkan ketika anda melihat sebuah materi, materi itu terdiri dari atom2x dan atom2x seperti elektron memiliki sifat gelombang juga.
Pada dasarnya kita "melihat" sebuah gelombang sinodial (gelombang sinus) bergerak kearah kita. Dan Fungsi gelombang itu collaps ketika kita melakukan pengamatan "observation" dan pengukuran "Measurement" dan Fungsi gelombang berganti menjadi Fungsi partikel.
Fungsi gelombang dari kucing didalam kotak itu belom menjadi fungsi partikel ketika belum ada observer yang mengamati langsung keadaan kucing itu. Ketika ada seorang observer yang mengamati kucing itu maka fungsi gelombangnya akan collaps dan keadaan kucing itu secara fungsi partikel akan diketahui.
Anotasi dari percobaan ini berhubungan dengan masalah dimensi.
Dimensi ke 0 adalah sebuah titik, ini menandakan posisi.
Dimensi ke 1 adalah sebuah garis yang menghubungkan 2 buah titik. dalam bahasa awam kita sebut saja sebuah panjang.
Dimensi ke 2 adalah sebuah cabang diantara garis yang menghubungkan ke 2 buah titik. dalam kehidupan awam kita sebut saja itu sebuah lebar.
Dimensi ke 3 dalah sebuah "lipatan" diantar cabang dan garis. Dalam bahsa awam kita sebut saja tinggi.
Jadi kita memiliki sebuah Lebar, Panjang dan tinggi untuk menyebut sebuah objek "3 dimensi".
Dimesi ke 4 menganggap bahwa 3 objek dimesi ini dianggap sebuah titik, dan garis yang menghubungkan ke 2 titik kita sebut dalam bahasa awam dengan waktu.
Dimesi ke 5 adalah cabang dari 2 titik dalam dimesi ke 4.
Dimensi ke 6 adalah lipatan dari cabang dan garis dalam dimensi ke 5
Dimensi ke 7 jg memiliki asumsi bahwa seluruh kemungkinan yang terjadi didalam dimensi ke 5 dianggap sebuah titik. Dan garis diantara 2 buah titik ini adalah dimensi ke 7.
Dimensi ke 8 adalah cabang dari garis dimensi ke 7
Dimensi ke 9 adalah lipatan dari cabang dan garis pada dimensi ke 8
Dimensi ke 10 mengasumsikan bahwa seluruh kemungkinan yang dapat terjadi pada setiap gelombang dan partikel berada disini dan merupakan sebuah titik.
Jadi totalnya semua ada 11 dimensi.
Dan Dimensi ke 10 inilah yang disebut Super String karena merupakan String yang menghubungkan semua dimensi.
Untuk menjelaskan diatas dimensi ke 6 kayanya agak sedikit sulit.
Tp untuk melihat bahwa ini sebenarnya hanyalah sebuah "iterasi" dari sebuah titik, sebuah garis, sebuah cabang dan sebuauh lipatan.
Bayangkan jika begini.
Jika kita sebagai observer 3 dimensi melihat sebuah objek 2 dimensi bergerak melintasi sebuah paku ulir.
Karena objek 2 dimensi tidak memiliki "awareness" mengenai adanya sumbu Z (kita asumsikan bahwa dia hanya mengenal sumbu x dan y) Maka dia hnaya akan melihat bahwa dia hanya bergerak lurus saja tidak belok2x.
Ini sama seperti ketika manusia tidak mengetahui bumi itu bulat, ketika mereka melintasi lautan, mereka mendeskripsikannya seperti bergerak lurus saja. Padahal sekarang kita ketahui bahwa mereka sebenarnya bergera tidak lurus melainkan melingkar dan apabila ditarik "garis" lurus terus diatas peta mereka maka pada akhrnya mereka akan kembali lagi ketitik semua.
Tentu itu kita ketahui sebagai observer diluar bumi tetapi bagi mereka yang berada dibumi saat itu mereka tidak mengethauinya.
Dimensi juga sama. Kita mahluk 3 dimensi tidak memiliki awareness mengenai bagaimana sebenarnya keadaan dimensi ke 4. Kita menyebutnya dengan waktu, kita merasakan bahwa waktu bergerak linear. Dari point A ke point B.
Tetapi secara matematis dan teoritis, dimensi ini tidak linear melainkan circular. Maka dari asumsi ini lahirlah asumsi bahwa manusia bisa melakukan perjalanan mengarungi waktu (Time Travel).
Berkaitan dengan Super posisi. Karena Dimensi waktu memiliki "Cabang" seperti memiliki "Past" and "Future" dan "possible future" maka Dimensi Ruang jg memiliki "Cabang", dan ini menimbulkan asumsi mengenai adanya Multi-verse dimana berdasarkan teori super posisi maka di multi verse itu juga ada "Diri" kita yang lainnya.
Well....it's a wicked theory....kalau saya bisa gambar ada papan tulis mungkin bisa menjelaskan dengan lebih baik...But jangan dibikin bingung. Implikasi Praktikal dari teori ini hanya adalah Sub-Atomic level.
Kecuali kalau kalian mau membawa pada pendekatan filosofis nya maka implikasinya bisa sampai pada , "Apa itu Realita ?"
@Xenology@kaskus.us
Schrodinger cat adalah sebuah Uji Teoritis mengenai fisika quantum. Masalah yang ingin di jawab adalah Sifat dualistik gelombang-partikel dari materi.
Uji cobanya adalah dengan mengasumsikan sebuah kucing yang dimasukan dalam sebuah kota tertutup dimana dialam kota itu ada sebuah tabung racun sianida dan juga sebuah materi radioaktif.
Ketika Radioaktif ini meluruh (decay) maka akan ada sebuah atom terlepas, dan didalam kotak itu juga ada sebuah detektor partikel yang akan menangkap atom yang terlepas itu, jika ada atom yang terlepas maka detektor itu akan men trigger untuk menumpahkan isi botol sianida itu dan meyebabkan sikucing mati.
Ok...masalahnya adalah bagaimana kita observer diluar kotak itu mengetahui apakah kucing yang ada dialam kotak itu mati atau tidak tanpa melihat/membuka kotak itu ?
Ok...sekarang partikel Alpha yang dilepaskan adalam prosed decaying atom adalah sebuah fungsi gelombang-partikel. Dengan kata lain, "Takdir" si kucing "entangled" dengan partikel alpha tersebut.
Partikel Alpa tersebut berdalam dalam sebuah state yang dikenal dengan "Superposisi".
Cara termudah untuk menjelaskan super posisi adalah Partikel itu berada dimana saja sampai "dilakukan pengukuran atasnya" (Measured and pointed).
Untuk menjelaskan masalah super posisi ini, kita harus melakukan suatu uji coba lab yg lain lagi yang sedikit tidak intuitif.
"Double Slit experiment" dan Interferometer experiment.
Untuk menjelaskan kedua percobaan ini kayanya bakal panjang sekali. Jadi coba dibaca2x aja sendiri kalau memang tertarik.
Ok, kita balik ke Schrodinger cat.
Karena sekarang kita tahu bahwa Partikel alpha itu berada dalam state superposisi maka secara matematis kita akan bilang bahwa Partikel alpha itu telah ada dan juga belom ada saat ini.
Karena "Takdir" kucing itu terkait dengan keberadaan partikel ini maka dapat dikatakan secara quantum bahwa state kucing itu adalah Mati dan hidup.
Disini paradoxnya, bagaimana mungkin kucing itu berada dalam keadaan mati dan hidup.
Bayangkan ketika anda melihat sebuah materi, materi itu terdiri dari atom2x dan atom2x seperti elektron memiliki sifat gelombang juga.
Pada dasarnya kita "melihat" sebuah gelombang sinodial (gelombang sinus) bergerak kearah kita. Dan Fungsi gelombang itu collaps ketika kita melakukan pengamatan "observation" dan pengukuran "Measurement" dan Fungsi gelombang berganti menjadi Fungsi partikel.
Fungsi gelombang dari kucing didalam kotak itu belom menjadi fungsi partikel ketika belum ada observer yang mengamati langsung keadaan kucing itu. Ketika ada seorang observer yang mengamati kucing itu maka fungsi gelombangnya akan collaps dan keadaan kucing itu secara fungsi partikel akan diketahui.
Anotasi dari percobaan ini berhubungan dengan masalah dimensi.
Dimensi ke 0 adalah sebuah titik, ini menandakan posisi.
Dimensi ke 1 adalah sebuah garis yang menghubungkan 2 buah titik. dalam bahasa awam kita sebut saja sebuah panjang.
Dimensi ke 2 adalah sebuah cabang diantara garis yang menghubungkan ke 2 buah titik. dalam kehidupan awam kita sebut saja itu sebuah lebar.
Dimensi ke 3 dalah sebuah "lipatan" diantar cabang dan garis. Dalam bahsa awam kita sebut saja tinggi.
Jadi kita memiliki sebuah Lebar, Panjang dan tinggi untuk menyebut sebuah objek "3 dimensi".
Dimesi ke 4 menganggap bahwa 3 objek dimesi ini dianggap sebuah titik, dan garis yang menghubungkan ke 2 titik kita sebut dalam bahasa awam dengan waktu.
Dimesi ke 5 adalah cabang dari 2 titik dalam dimesi ke 4.
Dimensi ke 6 adalah lipatan dari cabang dan garis dalam dimensi ke 5
Dimensi ke 7 jg memiliki asumsi bahwa seluruh kemungkinan yang terjadi didalam dimensi ke 5 dianggap sebuah titik. Dan garis diantara 2 buah titik ini adalah dimensi ke 7.
Dimensi ke 8 adalah cabang dari garis dimensi ke 7
Dimensi ke 9 adalah lipatan dari cabang dan garis pada dimensi ke 8
Dimensi ke 10 mengasumsikan bahwa seluruh kemungkinan yang dapat terjadi pada setiap gelombang dan partikel berada disini dan merupakan sebuah titik.
Jadi totalnya semua ada 11 dimensi.
Dan Dimensi ke 10 inilah yang disebut Super String karena merupakan String yang menghubungkan semua dimensi.
Untuk menjelaskan diatas dimensi ke 6 kayanya agak sedikit sulit.
Tp untuk melihat bahwa ini sebenarnya hanyalah sebuah "iterasi" dari sebuah titik, sebuah garis, sebuah cabang dan sebuauh lipatan.
Bayangkan jika begini.
Jika kita sebagai observer 3 dimensi melihat sebuah objek 2 dimensi bergerak melintasi sebuah paku ulir.
Karena objek 2 dimensi tidak memiliki "awareness" mengenai adanya sumbu Z (kita asumsikan bahwa dia hanya mengenal sumbu x dan y) Maka dia hnaya akan melihat bahwa dia hanya bergerak lurus saja tidak belok2x.
Ini sama seperti ketika manusia tidak mengetahui bumi itu bulat, ketika mereka melintasi lautan, mereka mendeskripsikannya seperti bergerak lurus saja. Padahal sekarang kita ketahui bahwa mereka sebenarnya bergera tidak lurus melainkan melingkar dan apabila ditarik "garis" lurus terus diatas peta mereka maka pada akhrnya mereka akan kembali lagi ketitik semua.
Tentu itu kita ketahui sebagai observer diluar bumi tetapi bagi mereka yang berada dibumi saat itu mereka tidak mengethauinya.
Dimensi juga sama. Kita mahluk 3 dimensi tidak memiliki awareness mengenai bagaimana sebenarnya keadaan dimensi ke 4. Kita menyebutnya dengan waktu, kita merasakan bahwa waktu bergerak linear. Dari point A ke point B.
Tetapi secara matematis dan teoritis, dimensi ini tidak linear melainkan circular. Maka dari asumsi ini lahirlah asumsi bahwa manusia bisa melakukan perjalanan mengarungi waktu (Time Travel).
Berkaitan dengan Super posisi. Karena Dimensi waktu memiliki "Cabang" seperti memiliki "Past" and "Future" dan "possible future" maka Dimensi Ruang jg memiliki "Cabang", dan ini menimbulkan asumsi mengenai adanya Multi-verse dimana berdasarkan teori super posisi maka di multi verse itu juga ada "Diri" kita yang lainnya.
Well....it's a wicked theory....kalau saya bisa gambar ada papan tulis mungkin bisa menjelaskan dengan lebih baik...But jangan dibikin bingung. Implikasi Praktikal dari teori ini hanya adalah Sub-Atomic level.
Kecuali kalau kalian mau membawa pada pendekatan filosofis nya maka implikasinya bisa sampai pada , "Apa itu Realita ?"
@Xenology@kaskus.us
Saya tertarik sekali dengan pendekatan secara filosofis yang anda maksud dari teori ini. Kalo baerkenan, saya ingin diskusi ringan (lebih tepatnya belajar) tentang yang anda maksud dengan "realita". ini email saya: afudzds@gmail.com
BalasHapusbisakah kita ngobrol?di suatu tempat/media?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMaksudnya keadaan hidup dan mati itu apa, kucing itu mengalami hidup dan mati dalam waktu bersamaan?
BalasHapuspusing juga bacanya hahaha
BalasHapusSaya juga ikutan pusing. --"
HapusSaya juga ikutan pusing. --"
HapusKucing dikasih racun (nuklir) di tempat tertutup. Tapi kita gak tau kalau dia mati atau masih hidup. Seperti kita bergerak lurus dilaut, tapi kita gak tau kalu bumi itu bulat (jadi nanti balik ke titik awal). Perbedaannya, kita gak bisa (belum bisa) liat kucing (akibat, fungsi gelombang) itu mati atau tidak maka fungsinya gak di ketahui. Sedangkan bumi kita sudah tau karena pernah mengobservasi dari luar bumi. Apa begitu? Itu yang saya tanggap, mohon pencerahannya. Dan fungsi ini untuk apa?
BalasHapushmmm, saya pusing
BalasHapus